Tuesday 23 June 2009

100 Ide Cemerlang Dalam Mendidik Anak (1)

            Sebagai seorang ibu, wanita harus memahami benar prinsip-prinsip dan dasar-dasar pendidikan serta mempersiapkan tugas yang mulia itu. Seorang ibu juga harus membaca banyak kajian-kajian ilmiah (yang berkaitan erat dengan pendidikan anak) dan buku-buku pendidikan. Selain itu, dia juga harus banyak belajar dari pakar pendidikan anak, sebab baik arahan, sindiran maupun nasehat memiliki pengaruh yang luar biasa, meskipun hanya disampaikan dalam bentuk yang sederhana.

            Dengan demikian, ternyata tanggungjawab kita sebagai ibu apalagi sebagai basic pendidikan anak selama di rumah memang cukup besar. Karena tentunya kita tidak mau menyia-yiakan dan anak kita yang merupakan titipan dari Allah SWT untuk kita didik dan kita bina.

            Kebetulan sekali, aku membaca sebuah buku karangan Iman Al-Mahdawi yang telah dialih bahasakan oleh Nashirul Haq.LC mengenai 100 Ide Cemerlang Dalam Mendidik Anak yang sekiranya pantas sekali untuk kita jadikan panduan dalam mendidik anak dan mengambil manfaat dari hasil jerih payah beliau. Semoga apa yang telah dipersembahkan kepada kita ini menjadi bagian dari amal kebajikan yang akan memperberat timbangan amalnya. Amin..

  1. Memperkuat Keimanan Anak
  1. Buatlah hati anak selalu berhubungan dengan Allah SWT

Pahala yang paling besar, paling baik dan paling sempurna adalah menanamkan prinsip-prinsip tauhid dalam hati anak seperti iman, cinta kepada Allah dan Rasul-Nya, taat kepada keduanya, serta takut kepada siksaan Allah dan mengharap pahala dari-Nya.Maka dapat diupayakan dengan bercakap-cakap dengan anak mengenai nama-nama dan sifat-sifat Allah serta tentang keharusan untuk mengesakan Allah. Mengenal alam sekitar sebagai penciptaan-Nya, melakukan ibadah sholat .

  1. Berusahalah agar anak selalu merasa berada di bawah pengawasan Allah SWT, kapan dan dimana pun dia berada.

Perasaan seperti inilah yang dinamakan dengan “kontrol agama”. Kata-kata yang sebaiknya diungkapkan apda anak ketika ingin melarang suatu perbuatan adalah “ini halal, dan itu haram” atau “ini termasuk hal yang disukai Allah, sedangkan itu termasuk hal yang dibencin-Nya!” atau “ini boleh dan itu tidak boleh” dan sebagainya. Hal ini akan membantu orangtua dalam memupuk “kontrol agama” pada diri anak dan mencegah perbuatan yang tidak baik dan tidak diharapkan.

  1. Berusahalah agar pengarahan-pengarahan yang ditujukan kepada anak didasarkan pada Kitabullah dan Sunnah Rasul-Nya.

Buatlah agar anak dapat merasakan hal itu sehingga ia akan terbiasa dengan ketaatan kepada Allah dan selalu mengikuti Sunnah Rasul-Nya dengan harapan dia akan tumbuh dewasa dalam keadaan seperti itu.

  1. Tanamkan rasa hormat kepada Al-Qur’an Al-Karim dalam hati anak

Lakukan hal ini, sehingga diapun akan merasakan betapa sucinya Al-Qur’an dan akan melaksanakan ajaran-ajaran yang terkandung didalamnya. Lakukan denga gaya bahasa yang mudah dimengerti dan menarik. Ajarkan bila dia dapat membaca Al-Qur’an dengan baik, maka dia akan bersama para malaikat yang mulia dan taat (pada hari kiamat nanti). Jadikanlah dirinya terbiasa utnuk berpegang teguh pada etika-etika dalam emmbaca Al-Qur’an seperti dengan membaca ta’awwudz, membaca basmalah, menghormati mushaf Al-Qur’an, mendengarkan dengan baik (ketika ada orang lain membacanya) dan melakukan perenungan dengan baik.

  1. Berusahalah agar suasana rumah menjadi harum

Hal; ini karena pengaruh ayat-ayat Allah yang selalu dibaca di dalamnya, meskipun hanya beberapa saat saja di waktu siang. Lebih baik lagi bila bacaan Al-Qur’an itu dilakukan pada waktu pagi dan sebelum tidur.

  1. Ajarilah anak-anak tentang dzikir dan etika Nabi SAW

Dzikir dan etika tersebut seperti dzikir yang dibaca pada waktu pagi dan sore, dzikir ketika keluar dan masuk rumah, doa sehari-hari. Hal tersebut disebabkan karena dzikir-dzikir dan etika-etika tersebut mengandung pengaruh yang dalam terhadap perilaku dan hati sang anak. Upaya untuk mendengar, menghafal dan mempraktekkannya, dapat menyebabkan terjalinnya ikatan yang kuat antara ruh sang anak dengan Allah SWT, sehingga ruhnya itu akan tumbuh dengan baik, sementara fitrahnya akan selamat dari berbagai macam penyimpangan.

  1. Berusahalah agar anak selalu berhubungan dengan para syech (guru agama)

Upaya untuk belajar langsung dari mereka merupakan salah satu cara untuk meraih keunggulan dan merupakan metode yang digunakan oleh kaum salaf yang shalih dalam mendidik anak-anak mereka. Bahkan kadang mereka mengajak anak-anak mereka menghadiri majelis-majelis pengkajian Hadits, padahal anak-anak itu belum mencapai usia baligh.Hal itu dilakukan dengan harapan agar mereka dan anak-anak mereka mandapatkan berkah dari Allah melalui majelis-majelis yang berisikan kegiatan dzikir kepada Allah serta majelis yang diliputi rahmat Allah dan dikelilingi oleh para malaikat.

(bersambung….)

No comments:

Post a Comment

Kupersembahkan blog ini untuk anak-anakku, agar mereka tahu betapa kami sebagai orang tua selalu menyayangi dan mengasihimu meskipun engkau selalu nakal, ngeyel, ngambeg dal lain-lain, tapi kami tetap berharap engkau menjadi anak-anak yang sholehah. Amin